Targetberita.co.id Jakarta, Planetarium dan Observatorium Jakarta kembali menyambut publik setelah 13 tahun lamanya tidak beroperasi.
Fasilitas edukasi astronomi yang terletak di Taman Ismail Marzuki (TIM) ini kembali menarik perhatian masyarakat, terutama pelajar dan penggemar sains.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan dibukanya kembali planetarium yang digagas Ali Sadikin ini menjadi momentum pusat edukasi astronomi tertua di Indonesia. Peresmiannya menjadi bagian dari pengembangan kawasan terpadu seni, budaya, dan ilmu pengetahuan.
“Setelah 13 tahun, sejak 2012, planetarium yang digagas Bang Ali Sadikin ini alhamdulillah hari ini bisa kita hidupkan kembali,” kata Pramono Anung, saat meninjau Planetarium di TIM, Jakarta Pusat, Selasa (23/12/2025).
Planetarium Jakarta pertama kali dirintis pada awal 1960-an sebagai bagian dari pengembangan pusat ilmu pengetahuan di Ibu Kota. Pendiriannya dilatarbelakangi kebutuhan akan sarana pendidikan astronomi bagi masyarakat luas.
Planetarium Jakarta diresmikan pada tahun 1968 dan menjadi planetarium pertama di Asia Tenggara. Sejak awal, tempat ini dirancang sebagai wahana pembelajaran ilmu falak dan astronomi yang dapat diakses oleh pelajar, mahasiswa, serta masyarakat umum.
Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa Planetarium dan Observatorium Jakarta memiliki fungsi utama sebagai sarana edukasi astronomi melalui pertunjukan simulasi langit dan pengamatan benda langit.
Di dalam gedung planetarium, pengunjung dapat menyaksikan simulasi pergerakan planet, bintang, dan fenomena astronomi lainnya melalui sistem proyeksi di kubah teater. Materi pertunjukan dirancang untuk mendukung pembelajaran sains secara visual dan mudah dipahami.
(Agus)
