Targetberita.co.id Jakarta, Kawasan Pasar Baru di Jakarta Pusat yang dikenal sebagai pusat perdagangan tertua kini semakin lesu dan sepi aktivitas.
Jalanan yang biasanya ramai kini tampak lengang, dengan banyak ruko yang mulai tutup dan spanduk “Disewakan” serta “Dijual” bertebaran.
Bangunan tua dengan arsitektur khas Tionghoa dan Eropa masih berdiri, namun kondisinya mulai kusam dan memperlihatkan tanda-tanda terbengkalai.
Sepi pengunjung juga berimbas pada menurunnya aktivitas niaga, terutama sejak pandemi Covid-19 yang membuat banyak toko tutup permanen.
Dampak Sepinya Pasar Baru bagi Pedagang
Banyak pedagang yang telah lama berjualan di Pasar Baru mengaku sulit bertahan dengan menurunnya jumlah pembeli secara drastis.
Sejumlah departement store bahkan hanya buka setahun sekali, terutama saat bulan Ramadhan, sementara yang lain tutup selama bertahun-tahun.
Pedagang seperti Aminah dan Rudi masih bertahan dengan mengandalkan pelanggan lama dan kesetiaan pembeli setempat.
Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran akan bertambahnya pengangguran dan menurunnya aktivitas ekonomi di kawasan bersejarah ini, Selasa (6/5/2025).
Janji Pramono untuk Revitalisasi Pasar Baru
Gubernur Jakarta Pramono Anung berjanji akan melakukan perbaikan dan revitalisasi kawasan Pasar Baru sebagai simbol utama Jakarta.
Langkah awal yang direncanakan adalah membersihkan kawasan dan memperbaiki sarana serta fasilitas di sekitar pasar.
Perbaikan juga akan dilakukan pada sistem transportasi dan estetika kawasan agar lebih nyaman dan menarik bagi pengunjung.
Pramono menegaskan pentingnya menjaga nilai historis Pasar Baru sekaligus mengembalikan geliat ekonomi di kawasan tersebut.
(Agus)
